Jumat, 11 Februari 2011

Playing Table Tennis


“Fay! Ayo cepet, nanti terlambat!” suara teriakan akrab Ibuku memanggil. “Iya, Bu,” jawabku. Kuambil tas yang berisi 1 botol air mineral, 1 kotak nasi (dan lauknya tentu), Kaos bertuliskan Liverpool berwarna biru muda serta celana jeans 1 cm dibawah lutut. Tasku yang berwarna putih bertuliskan Kaniova itu, kusambar. “bolehkahku ajak Fathina, Miyo-Chan dan Masaki Mitosawa, Bu?” Ibuku tersenyum. “Tentu boleh, Sayang,” Kutelphone mereka bertiga. Tentu mereka dibolehkan ikut oleh orang tuanya. 

10 menit kemudian, Fathina dan Masaki sudah ada didepan rumahku yang disusul ketukan pintu yang tidak lain & tidak bukan  dibuat oleh Miyo. Pasti (atau nggak pasti hehehe), kalian bertanya aku mo’ pergi kemana. Aku mau ke tempat Table tennis atau ping-pong yang terkenal dikotaku, yang bernama Mitochiko Table tennis. “Kita sudah sampai!” seru Ibuku. “Ayo, Jack!” seruku pada teman-temanku itu. Pertama, aku membeli tiket untuk masuk keruangan khusus untuk bermain ping-pong. “Anak-anak 3, Dewasa 1. Semuanya, Rp 225.000,00” kata loket. Kedua, memasuki ruangan dengan cara memberi petugas tiket tersebut. Dan bermain deh. 

Pertama, aku Vs Ibu. Ibuku menang. Kedua, aku Vs Fathina. Aku menang. Ketiga, aku Vs Miyo. Miyo menang. Keempat, aku Vs Masaki. Aku menang. “Hey, kalian keringetan tuh. Ya, aku juga. Kita ganti baju, yuk!” ucapku pada Fathina dan Miyo.  Aku, Miyo, Fathina dan Ibuku, menuju kamar ganti perempuan. Sementara Masaki, menuju kamar ganti laki-laki. “Eh, Jack!” seruku selagi semua memakan bekalnya termasuk aku. “Seru banget ya? Kapan-kapan kita kesini lagi yuk, Jack!” “AYO!!” jawab mereka. Ah, senangnya bermain Table tennis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar